Brain And Spine

Penyakit kepala besar pada bayi

Penyakit Kepala Besar Pada Bayi, Hidrosefalus, Apa Cirinya?

Penyakit kepala besar pada bayi memerlukan perhatian dan penanganan yang baik karena bisa saja berdampak buruk pada proses tumbuh kembang anak nantinya.

Hidrosefalus adalah menumpuknya cairan dalam rongga otak. Akibat jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada otak. Apa ciri ciri anak hidrosefalus, yang sangat mudah terlihat adalah ukuran kepala membesar.

Brain and Spine Center – RSU Bunda Jakarta

Penyakit apa yang membuat kepala bayi besar, adalah hidrosefalus (hydrocephalus). Hydro adalah air dan cephalus adalah kepala. Cairan yang tertumpuk lama kelamaan akan menekan jaringan otak sekitarnya, terutama pusat saraf yang vital.

Fungsi Cairan Otak

Cairan bening ini dikenal dengan cairan serebrospinal (cerebrospinal fluid/CSF). Dalam jumlah normal, berfungsi sebagai penjaga atau pelindung otak dari cedera. Dan yang tak kalah penting adalah menjaga tekanan dalam otak.

Ketika ada masalah atau gangguan, jumlah CSF ini menjadi berlebihan sehingga mengakibatkan ukuran lingkar kepala membesar.

Penyakit kepala besar pada bayi
Sumber Gambar

Penyakit Kepala Besar pada Bayi

Membesarnya lingkar kepala bayi yang tidak normal akibat menumpuknya cairan serebrospinal pada rongga otak atau ventrikel. Dalam kondisi normal, jumlahnya tidak berlebihan karena dapat mengalir dengan wajar ke sumsum tulang belakang dan diserap oleh pembuluh darah. Jadi akibat siklus penyerapan dan produksi yang tidak seimbang, maka terjadilah penumpukan cairan berlebihan.

Karena tekanan di kepala menjadi tinggi, ukuran lingkar kepala pun menjadi membesar.

Lingkar Kepala Bayi Normal

Ukuran lingkar kepala bayi normalnya 32-37 cm (laki-laki), dan 31,5-36,2 cm (perempuan). Rentang ukuran kepala bayi umumnya bertambah sekitar 2 cm setiap bulannya.

Hidrosefalus terjadi pada bayi usia berapa sebenarnya bisa terjadi pada bayi baru lahir. Karena sambungan tulang kepala belum menyatu, yang biasanya terjadi pada usia 18 bulan.

Bayi baru lahir hingga anak yang usianya lebih tua, bisa mengalami hidrosefalus. USG dapat mendeteksi hidrosefalus saat bayi masih dalam kandungan usia 6-7 bulan.  Caranya dengan mengukur lingkar kepalanya.

Tetapi sebagian besar kasus hidrosefalus baru terlihat setelah bayi lahir

Apa Penyebab Penyakit Kepala Besar pada Bayi?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan lingkar kepala bayi membesar tidak normal, yakni adanya sumbatan sehingga aliran cairan otak terganggu, atau akibat berlebihannya produksi cairan otak dibandingkan penyerapannya. Selain itu ada penyakit atau cedera pada otak, juga bisa berdampak pada proses penyerapan cairan otak.

Bayi memiliki risiko lebih besar alami hidrosefalus sebagai penyebab kepala bayi besar, bila ada tumor di otak atau sumsum tulang belakang, adanya perdarahan, infeksi pada otak dan tulang belakang, atau benturan kepala yang sangat keras.

Gejala Awal Hidrosefalus pada Bayi

Awalnya tampak lingkar kepala yang cepat membesar. Kemudian ada penyerta lainnya berupa:

  • Bagian atas kepala (fontanel) atau ubun-ubun terasa lunak dan menonjol
  • Ukuran lingkar kepala berubah cepat
  • Pembuluh darah vena akan terlihat di kulit kepala yang tampak agak transparan
  • Menolak makan
  • Mudah mengantuk
  • Otot melemah
  • Pertumbuhan terhambat
  • Kejang
  • Proses tumbuh kembang terganggu yang juga berdampak pada menurunnya kecerdasan kelak

Khasnya, hidrosefalus ditandai dengan lingkar kepala yang membesar tidak normal baik ukuran maupun kecepatan membesarnya, bulging (menonjolnya) area ubun-ubun, sunsetting of the eyes.

Hidrosefalus ada yang congenital hydrocephalus, post infection hydrocephalus dan post haemorrhagic hydrocephalus (PHH) dan post haemorrhagic ventricle dilatation (PVD).

Pengobatan Hidrosefalus pada Bayi

Shunt hidrosefalus dapat menjadi salah satu solusi atasi penyakit kepala besar pada bayi akibat hidrosefalus. Dokter spesialis akan melakukan serangkaian pemeriksaan guna menentukan penanganan yang tepat untuk atasi hidrosefalus.

Pemasangan shunting berfungsi sebagai drainage untuk mengalirkan cairan yang berlebihan ke tempat yang lain agar dapat diserap dengan baik.

Pilihan terapi lainnya adalah ventrikulostomi. Hampir mirip prosedurnya dengan shunt. Bedanya hanya memasang selang ke luar kepala agar cairan yang berlebihan dapat ke luar sementara.

Untuk mencegah gejala hydrocephalus yang nantinya dapat memberikan tekanan intrakranial yang tinggi, bedah bisa menjadi solusi efektif.

Jenis shunt ada ventriculoperitoneal (VP) shunt; ventriculoatrial (VA) shunt; lumboperitoneal shuntTorkildsen shunt; dan ventriculopleural shunt.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *