Gejala saraf tulang belakang terjepit cukup beragam. Bahkan kadangkala kondisi saraf tulang belakang terjepit tidak menimbulkan gejala. Atau gejala yang timbul seringkali diabaikan.
Brain and Spine Center – RSU Bunda Jakarta
Saraf tulang belakang memiliki peran yang sangat penting. Sistem saraf manusia membuat komunikasi antara tubuh dan otak berjalan lancar. Namun saraf tak luput dari gangguan atau masalah. Salah satunya adalah syaraf terjepit.
Yuk pahami dan kenali gejala saraf tulang belakang terjepit itu apa saja. Ciri ciri saraf terjepit di pinggang juga perlu diwaspadai. Dan bila nyeri berkelanjutan, sebaiknya segera melakukan terapi saraf kejepit tulang belakang.
Kini pengobatan saraf kejepit berbeda dengan dulu. Kini tak perlu lagi operasi terbuka seperti dulu.
Saraf Kejepit Itu Apa Sih?
Pinched nerve, atau dalam Bahasa Indonesia adalah sebutan untuk saraf kejepit. Kondisi ini ditandai dengan saraf di sepanjang tulang belakang tertekan atau terjepit oleh bagian di sekitarnya. Bila hal ini Anda alami, maka tubuh akan meresponsnya dengan membuat sinyal-sinyal tertentu yang muncul sebagai rasa nyeri.
Saraf kejepit di pinggang belakang bisa terpicu oleh adanya tekanan pada saraf. Tekanan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya gerakan berulang dalam waktu lama, seperti membungkuk, duduk terlalu lama dan lainnya.
Apa Gejala Saraf Tulang Belakang Terjepit
Biasanya rasa nyeri awalnya terasa di daerah punggung atau pinggang bawah (low back pain/LBP). Namun tidak menutup kemungkinan nyeri bisa menjalar di beberapa bagian tubuh. Seperti lengan, bokong, hingga kaki dan telapaknya.
Ada beberapa kondisi yang bisa mengakibatkan jaringan tulang belakang menekan saraf, misalnya:
- Infeksi tulang belakang, seperti TB tulang
- Peradangan tulang belakang
- Postur tubuh yang tidak terjaga saat melakukan aktivitas juga bisa memperberat beban pada tulang belakang
- Aktivitas olahraga berat
- Tumor pada tulang belakang
- Tulang belakang keropos atau osteoporosis
- Fraktur kompresi
- Berat badan berlebihan yang dapat menekan tulang belakang
- Proses penuaan
Aktivitas harian tidak jarang dapat mengakibatkan masalah. Gerak tubuh saat melakukan aktivitas bisa berdampak pada tulang belakang, dari leher (cervical/servikal), torakal, lumbal (pinggang), sakral sampai coccygeus.
Lumbal bekerja sebagai penopang gerakan tubuh bagian bawah, penjaga postur tubuh dan mendapatkan beban terbesar. Karena hal inilah, maka keluhan sakit pinggang menjadi yang tersering membawa penderitanya datang ke dokter.
Keluhan yang dirasakan bisa terjadi pada area itu sendiri, diskus intervertebralis (bantalan tulang belakang), sendi facet, ligamen dan otot-otot yang ada di sekitarnya. Jadi penyebab sakit pinggang juga beragam.
Beberapa faktor tersebut bila berlangsung lama dapat merusak struktur tulang belakang, terutama bantalan tulang belakang (discus intervertebralis). Discus intervertebralis ini terbentuk dari nucleus pulposus serta anulus fibrosus. Annulus ini penahan beban tekanan dan kerjanya mendistribukannya ke berbagai arah.
Usia Lanjut Rentan HNP?
Seiring dengan proses menuanya seseorang, nucleus pulposus dan annulus fibrosus dapat mengalami perubahan. Perubahan tersebut menjadi semakin menipis atau berkurangnya viskositas kandungan cairan pembentuknya. Bila sudah terjadi hal ini, maka bisa memunculkan robekan ringan pada annulus fibrosus.
Robekan ini menyebabkan bantalan tulang menonjol ke luar sehingga menekan atua menjepit ligamen atau saraf sehingga menimbulkan inflamasi. Menonjolnya bantalan tulang dikenal dengan istilah herniated nucleus pulposus/hernia nucleus pulposus atau HNP. Hernia nucleus pulposus adalah menonjolnya bantalan tulang belakang.
Penjelasan ini semoga dapat menjawab pertanyaan apa penyebab saraf kejepit di punggung. Jepitan saraf tulang belakang ini bisa terjadi di leher hingga bokong. Gejalanya pun bergantung pada lokasi jepitan tersebut. Akibat saraf kejepit di tulang belakang dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup akibat ada risiko tinggi kelumpuhan bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Kelumpuhan merupakan bahaya saraf kejepit yang perlu dicegah.
Bagaimana Cara Mengetahui Saraf Kejepit?
Saraf kejepit di pinggang belakang dapat mengakibatkan nyeri. Pada umumnya terjadi di salah satu sisi tubuh saja. Namun lama kelamaan bila kondisi didiamkan bisa terasa di dua sisi nantinya.
Apa yang dirasakan jika terkena saraf kejepit bisa berupa rasa sakit atau nyeri di beberapa bagian tubuh. Kadang hal ini membuat yang mengalaminya tidak mengira itu adalah gejala saraf kejepit.
Gejala Saraf Tulang Belakang Terjepit
Bagaimana ciri ciri saraf kejepit pada pinggang antara lain sebagai berikut:
- Nyeri yang menjalar hingga kaki
- Mati rasa atau kebas/baal
- Nyeri seperti ditusuk jarum layaknya kesemutan atau terbakar
- Bisa juga menimbulkan gangguan buang air kecil dan besar
- Kelemahan otot atau lumpuh
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan untuk memastikan biasanya dilakukan MRI. Apakah MRI sakit, pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali.
Setelahnya dokter akan mengevaluasi hasilnya sehingga dapat menentukan penanganannya sesuai dengan gambar saraf tulang belakang terjepit yang tampak di MRI.
Pantangan Syaraf Kejepit
Ada beberapa aktivitas yang perlu dikurangi atau dihindari bila sudah pasti ada jepitan saraf tulang belakang.
Membungkuk, naik turun tangga, mengangkat/menarik benda berat adalah contohnya. Olahraga berat yang banyak melompat juga sebaiknya dihindari.