Infeksi tulang belakang bisa dialami siapa saja. Penyebabnya juga beragam. Namun bila hal ini terjadi, nyeri sepanjang tulang belakang bisa muncul.
Tulang belakang memanjang dari leher atas atau bagian bawah otak hingga ke punggung bawah atau bokong. Di sepanjang area tersebut juga ada sumsum tulang belakang yang kerjanya sebagai kurir pembawa pesan dari otak ke seluruh tubuh.
Brain and Spine Center – RSU Bunda Jakarta
Rasa nyeri, sakit dan kemampuan bergerak merupakan salah satu hasil kerja kurir yang membawa pesan dari otak melalui sumsum tulang belakang. Nah bila ada cedera atau infeksi tulang belakang, kemungkinan bisa berdampak negatif yang berupa hilangnya kemampuan merasakan nyeri atau hilangnya kemampuan bergerak.
Infeksi Tulang Belakang Itu Apa Saja?
Infeksi pada area ini meski jarang, namun dampaknya dapat merusak struktur dan fungsi tulang belakang. Tidak hanya itu saja, tulang belakang bisa menjadi tidak stabil. Bahkan sudah tidak bisa menopang tubuh. Kalau infeksi tulang belakang sampai mengenai atau mengganggu saraf tulang belakang atau mengakibatkan kerusakan neurologis kelumpuhan bisa saja terjadi.
Salah satu infeksi yang kerap menyerang tulang belakang bisa saja berasal dari tempat lain. Contohnya infeksi tuberculosis (TBC) yang biasanya mengenai paru, kuman Mycobacterium tuberculosis dapat menyerang tulang belakang. Infeksi TB tulang belakang disebut dengan spondilitis (spondylitis) TB.
Cedera sumsum tulang belakang atau cedera saraf tulang belakang juga bisa terjadi, yang antara lain berupa:
- Tulang bergeser atau spondilolistesis (spondylolisthesis)
- Kecelakaan kendaraan atau olahraga
- Jatuh
- Kekerasan fisik seperti pukulan, tusukan
- Peradangan sendi (artritis)
- Proses menua
- Keropos tulang belakang (osteoporosis) yang menyebabkan tulang belakang kolaps atau fraktur kompresi
- Kelainan sudut kelengkungan tulang belakang
- Abses/tumor/kanker
- Polio yang menyerang tulang belakang (poliomielitis)
- Infeksi jamur, bakteri atau virus
Postur tubuh yang buruk juga bisa memengaruhi tulang belakang. Duduk terlalu lama depan komputer atau bermain games di smartphone, sering membungkuk juga bisa memengaruhi struktur tulang belakang. Kondisi ini juga mengakibatkan nyeri punggung bawah atau pinggang atau low back pain (LBP).
Gejala infeksi tulang belakang bergantung pada penyebabnya. Namun bila mengenai saraf maka yang terlihat jelas adalah terganggunya kemampuan motorik berupa kelemahan otot dan gangguan neurologis seperti nyeri, mati rasa, kebas, kesemutan.
Infeksi tulang belakang seperti tuberkulosis, dapat membuat struktur tulang belakang mengalami kelainan bentuk. Contohnya saja infeksi TB tulang belakang dapat menyebabkan munculnya abses yang akan merusak struktur tulang belakang atau menyebabkan kelainan bentuk (deformitas) atau muncul benjolan seperti punuk (gibus).
Apa Penyebabnya?
Osteomielitis adalah salah satunya. Pada orang dewasa, osteomielitis biasanya menyerang tulang belakang (spine/vertebra) atau tulang panggul (pelvis).
Osteomielitis berasal dari kata ‘osteon’ (artinya tulang) dan ‘myelo’ (berarti sumsum) serta kata ‘itis’ yang berarti peradangan. Peradangan atau infeksi ini terjadi pada tulang via aliran darah atau penyebaran melalui jaringan terdekat. Osteomielitis bisa menyerang segala usia.
Penyebab utama osteomielitis adalah bakteri Staphylococcus aureus via aliran darah. Bakteri ini bisa menyerang sistem kekebalan tubuh atau imun penderitanya yang sedang menurun atau melemah.
Gejalanya bisa berupa sakit tulang belakang, demam, nyeri dan kaku sendi, sulit digerakkan, kesulitan berjalan.
Komplikasi Infeksi Tulang Belakang
Untuk memastikan penyebab keluhan di tulang belakang Anda, kemungkinan perlu melakukan konsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf. Namun sebaiknya juga dibarengi dengan pemeriksaan penunjang radiologis seperti Rontgen, MRI, atau laboratorium.
Bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan akurat, kondisi ini bisa mengakibatkan beberapa komplikasi yang tentunya berdampak pada kualitas hidup penderitanya. Komplikasinya bisa berupa kerusakan struktur tulang belakang, cedera sumsum tulang belakang (spinal cord injury), nyeri di tulang belakang, kebas dan/atau kesemutan, gangguan fungsi buang air besar dan/atau buang air besar, dan kelumpuhan.
Infeksi tulang belakang bisa menyebabkan struktur di tulang belakang terganggu. Tulang belakang ini tidak hanya sekadar tulang yang menyokong tubuh. Tetapi juga memiliki beragam struktur yang mendukung kerjanya. Struktur tersebut antara lain tulang belakang, saraf tulang belakang, bantalan tulang (diskus intervertebralis) yang bekerja sebagai peredam kejut, ligament, otot dan lainnya.
Saat kondisi tertentu sampai menyebabkan bantalan tulangnya menonjol, dapat menekan atau menjepit saraf tulang belakang. Saraf terjepit atau syaraf kejepit bisa melumpuhkan. Jangan tunggu sampai lumpuh baru mencari penanganan.
Kini saraf kejepit bisa sembuh tanpa operasi. Tentu dengan teknologi medis terkini yakni endoskopi tulang belakang BESS atau biportal endoscopic spine surgery. Teknologi ini mirip dengan endoskopi tulang belakang PELD atau PSLD. Namun BESS terbaru dan terkini serta jauh lebih unggul dan proses pemulihan yang cepat.
Obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, biasanya diperlukan untuk mengatasi infeksi itu sendiri. Stabilisasi tulang belakang juga kadang diperlukan guna mencegah kerusakan lebih lanjut.