Brain And Spine

Sindrom piriformis adalah

Sindrom Piriformis Adalah Penyebab Sakit Bokong dan Paha Belakang

Sindrom piriformis adalah menjadi salah satu penyebab nyeri pada bokong. Tetapi nyeri ini tak hanya pada bokong tetapi juga menjalar ke kaki.

Piriformis adalah otot yang berada di area bokong dan membentang hingga tulang paha bagian atas. Kerja atau fungsi otot ini cukup banyak, antara lain membantu bagian bawah tubuh menjadi seimbang atau stabil saat berjalan, angkat beban misalnya. Selain itu, juga membantu berputarnya tubuh bagian bawah, seperti gerakan memutar kaki.

Brain and Spine Center – RSU Bunda Jakarta

Otot piriformis yang bergerak berperan membantu aktivitas berjalan, perpindahan berat badan dari kaki satu ke kaki lainnya, dan juga menjaga tubuh tetap dalam keadaan seimbang. Saat berolahraga, otot ini juga berperan, saat kaki dan panggul bergerak.

Apa Penyebab Sindrom Piriformis?

Beberapa kondisi berikut bisa mengakibatkan sindrom ini, antara lain:

  • Kegiatan berlebihan terutama dalam penggunaan kaki, misalnya lari, sering naik turun tangga
  • Duduk terlalu lama
  • Angkat benda berat
  • Jatuh dengan bokong lebih dulu
  • Luka tusukan pada area bokong

Terjepitnya Saraf Sciatica

Piriformis syndrome atau sindrom piriformis adalah kondisi saat otot piriformis menegang atau mengalami kekakuan. Akibatnya, otot akan menjepit saraf sciatica yang ada di antaranya. Tertekannya atau terjepitnya inilah yang mengakibatkan nyeri pada bokong.

Gejala penyakit piriformis syndrome biasanya sakit bokong setelah duduk atau sakit bokong kelamaan duduk. Jadi nyeri bokong ini kemungkinan bisa memburuk dengan duduk, berdiri dan berbaring.

Kadang akan menimbulkan nyeri pada bagian belakang paha, betis, dan kaki. Khasnya gejala sindrom piriformis ini adalah sakit tumpul di bagian bokong, nyeri di bagian belakang paha, betis, dan kaki.

Nyeri muncul saat duduk, jongkok dan kadang membuat gangguan saat berjalan. Sakit saat menaiki tangga atau saat berjalan di jalan tanjakan juga muncul sehingga lama kelamaan mengurangi rentang gerak sendi panggul. Kesemutan atau kebas juga bisa muncul.

Ada beberapa aktivitas atau pekerjaan yang dapat membuat risiko alami masalah pada otot ini menjadi lebih tinggi. Terutama aktivitas atau pekerjaan yang mengharuskan duduk lama, seperti pemain game online, pengemudi, pesepeda dan lainnya.

Nyeri atau sakit pada bokong akibat sindrom piriformis yang tidak teratasi, bisa mengakibatkan tertundanya aktivitas harian. Terlebih saat duduk, berjalan, lari atau naik tangga karena terjepitnya otot piriformis. Malahan kadang nyeri menjalar ke kaki dan membuat nyeri juga saat berjongkok.

Apakah Sindrom Piriformis Bisa Sembuh?

Pertanyaan sindrom piriformis apa bisa sembuh, kemungkinan bisa sembuh dengan sendirinya. Yang perlu diperhatikan, cukupkan istirahat, lakukan peregangan di sela-sela waktu duduk saat bekerja, dan hindari kegiatan yang mungkin memicu nyeri.

Sindrom piriformis pijat sebaiknya dihindari. Karena dengan sembarangan pijat justru dapat menekan atau menjepit otot piriformis dan otot sciatica.

Tetapi tetap saja, bila nyeri ini masih saja berlangsung, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Hal ini penting dilakukan agar dapat menemukan penyebabnya dan dapat diberikan penanganan sesuai dengan penyebabnya.

Bokong sakit sebelah kiri atau bokong sakit sebelah kanan, juga bisa disebabkan oleh saraf kejepit. Kondisi ini dapat membaik dengan penanganan yang sesuai dan masih dalam derajat ringan. Ringan beratnya kondisi ini, bisa diketahui dari hasil MRI.

Injeksi steroid atau teknik invasif minimal hidrodiseksi dapat disarankan dokter untuk membantu mengatasi sindrom piriformis bila setelah fisioterapi dan lainnya tidak membuahkan hasil.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *