RSU Bunda Jakarta

Sakit Kepala Aneurisma Otak Pecah

Sakit Kepala Aneurisma Otak

Sakit kepala aneurisma otak bisa menjadi salah satu gejala yang muncul akibat pecahnya aneurisma otak.  Sakit kepala biasanya terasa sangat hebat dan muncul mendadak.

Aneurisma adalah kondisi medis yang terjadi ketika pembuluh darah otak membengkak atau melebar secara abnormal.  Itu sebabnya dikenal dengan nama aneurisma otak. Walau kondisi ini juga bisa terjadi di area lain, misalnya di perut (aneurisma abdomen).

Pembuluh darah yang melebar akan membentuk kantung berisi darah yang dapat mengancam jiwa jika suatu saat pecah. Sering disebut juga sebagai “cerebral aneurysm/aneurisma serebral” dan dapat terjadi pada siapa saja, meski lebih umum pada orang dewasa di usia 30 hingga 60 tahun.

Sakit Kepala Aneurisma Otak yang Pecah

Pecahnya aneurisma ini seperti dialami oleh dr. Azmi Fadhlih salah satu influencer kesehatan di dunia sosial media, dalam usianya yang cukup muda, 35 tahun. Sebelum meninggal dunia, sakit kepala hebat menjadi keluhan dokter spesialis dermatologi dan venereologi ini atau dulu disebut dengan dokter spesialis kulit dan kelamin.

Aneurisma Otak Karena Apa?

Aneurisma otak dapat terjadi akibat kelemahan dinding pembuluh darah yang membentuk kantung. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko aneurisma otak antara lain hipertensi (tekanan darah tinggi), kelainan pembuluh darah sejak lahir, infeksi, cedera kepala, atau kondisi genetik tertentu.

Selain itu, penyebab lainnya dapat mencakup faktor keturunan atau adanya gangguan medis lain seperti penyakit jantung atau kelainan pembuluh darah, yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya aneurisma.

Adanya riwayat keluarga dengan aneurisma otak atau penyakit pembuluh darah juga meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini. Penyakit-penyakit lain seperti aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan lemak) juga berkontribusi terhadap terjadinya aneurisma.

Sebagian besar aneurisma intrakranial terjadi di antara bagian bawah otak dan dasar tengkorak.

Apa yang terjadi jika aneurisma pecah menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa.

Kalau aneurisma otak berukuran kecil atau tidak pecah, tidak ada gejala sama sekali. Tetapi saat ukurannya membesar Kebanyakan aneurisma otak yang masih kecil atau belum pecah, tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, aneurisma otak terus bertambah besar kemungkinan dapat memberikan tekanan pada saraf dan area otak.

Gejala Aneurisma Otak

Pada banyak kasus, aneurisma otak tidak menunjukkan gejala. Saat aneurisma berkembang, banyak penderita yang tidak merasakannya sama sekali. Namun, ada beberapa gejala yang dapat muncul jika aneurisma tumbuh cukup besar atau mulai menekan jaringan otak di sekitarnya.

Gejala-gejala tersebut meliputi nyeri di mata bagian belakang, sakit kepala yang sangat berat dan mendadak, mual dan muntah, pandangan kabur, kesulitan berbicara, rasa kebas atau lumpuh satu sisi tubuh, lumpuhnya salah satu sisi wajah, serta kehilangan keseimbangan.

Namun, gejala yang paling mengkhawatirkan adalah ketika aneurisma otak pecah, yang sering kali disertai dengan sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai dengan kejang, pingsan, dan bahkan kehilangan kesadaran. Pada beberapa kasus, pendarahan yang terjadi akibat pecahnya aneurisma dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau bahkan kematian.

Sakit Kepala Aneurisma Otak Akibat Pecah Mendadak

Aneurisma otak yang pecah adalah kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera. Ketika aneurisma pecah, pembuluh darah yang rapuh ini akan melepaskan darah ke dalam ruang sekitar otak, yang dikenal sebagai perdarahan subarachnoid. Perdarahan ini dapat menekan otak dan menyebabkan kerusakan serius, bahkan kematian.

Gejala yang timbul setelah pecahnya aneurisma otak biasanya sangat parah. Penderita mungkin akan mengalami sakit kepala yang sangat tajam dan mendalam, sering kali disebut sebagai “sakit kepala yang terburuk dalam hidupnya.” Selain itu, dapat terjadi kejang, kehilangan kesadaran, mual dan muntah, serta penurunan fungsi neurologis yang cepat. Aneurisma yang pecah juga dapat menyebabkan stroke, gangguan penglihatan, dan kelumpuhan pada sebagian tubuh.

Apakah Aneurisma Otak Bisa Sembuh?

Aneurisma otak yang tidak pecah, pada beberapa kasus, dapat ditemukan secara tidak sengaja ketika seseorang menjalani pemeriksaan medis untuk kondisi lain, seperti CT scan atau MRI otak. Jika aneurisma kecil dan tidak menyebabkan gejala, dokter mungkin memilih untuk memantau perkembangannya tanpa tindakan langsung. Namun, jika aneurisma berukuran besar atau terletak pada tempat yang berisiko tinggi untuk pecah, pengobatan atau pembedahan mungkin diperlukan.

Jika aneurisma otak sudah pecah, kemungkinan untuk sembuh tergantung pada kecepatan dan efektivitas penanganan medis. Perawatan darurat harus segera dilakukan untuk mengurangi risiko perdarahan lebih lanjut dan kerusakan otak. Penanganan bisa berupa pembedahan untuk menutup aneurisma atau prosedur endovaskular untuk memasang koil yang mencegah aneurisma pecah lebih lanjut.

Pemulihan dari pecahnya aneurisma otak bisa memakan waktu lama dan sering kali disertai dengan rehabilitasi intensif, tergantung pada tingkat keparahan cedera otak yang terjadi.

Penanganan Aneurisma Otak

Biasanya tergantung pada ukuran, lokasi, dan apakah aneurisma tersebut sudah pecah atau tidak. Jika aneurisma masih utuh dan tidak bergejala, dokter biasanya akan melakukan pemantauan secara berkala dengan menggunakan tes pencitraan seperti CT scan atau MRI untuk memantau perkembangannya.

Jika aneurisma cukup besar atau berisiko tinggi untuk pecah, tindakan medis seperti pembedahan atau prosedur endovaskular dapat dilakukan. Pada prosedur pembedahan, dokter akan membuka tengkorak untuk mengakses aneurisma dan menutupnya dengan klip. Sedangkan pada prosedur endovaskular, dokter akan memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah melalui arteri pangkal paha atau pergelangan tangan, kemudian menempatkan koil yang akan menutup aneurisma dari dalam.

Selain itu, pengobatan untuk mengontrol tekanan darah dan mencegah perdarahan lebih lanjut juga penting. Beberapa pasien mungkin memerlukan terapi fisik, okupasi, atau terapi bicara setelah perawatan untuk memulihkan kemampuan fungsional yang terganggu akibat aneurisma otak.

Sakit Kepala Aneurisma Otak & Pencegahannya

Karena banyak aneurisma otak yang tidak dapat diprediksi atau dicegah sepenuhnya, pencegahan lebih fokus pada pengelolaan faktor risiko yang ada. Menjaga tekanan darah tetap normal adalah langkah penting untuk mencegah terjadinya aneurisma. Hal ini bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan antihipertensi, menjalani pola hidup sehat dengan diet seimbang, rutin berolahraga, dan menghindari kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol berlebihan.

Selain itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin jika ada riwayat keluarga dengan aneurisma otak atau gangguan pembuluh darah. Bagi mereka yang memiliki kelainan pembuluh darah bawaan, penanganan medis yang tepat bisa mengurangi risiko pecahnya aneurisma.

Pemeriksaan Radiologis Aneurisma Otak

Kondisi ini kadang tidak terdeteksi hingga pecah. Namun, jika ada faktor risiko yang diketahui, seperti hipertensi atau riwayat keluarga dengan aneurisma, dokter spesialis bedah saraf  akan merekomendasikan tes pencitraan. Tes yang umum digunakan untuk mendeteksi aneurisma otak adalah CT scan, MRI, dan angiografi serebral. Pemeriksaan ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pembuluh darah di otak. Bermodalkan ini memungkinkan dokter untuk melihat ada tidaknya kelainan pembuluh darah.

Apakah Aneurisma Otak Berbahaya?

Aneurisma otak berpotensi sangat berbahaya, terutama jika pecah. Aneurisma yang pecah dapat menyebabkan perdarahan otak yang fatal atau menyebabkan kerusakan otak permanen. Oleh karena itu, aneurisma otak yang terdeteksi sebelum pecah harus segera ditangani dengan tepat untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Deteksi dini dan pengelolaan yang baik dapat meningkatkan peluang pemulihan. Namun semakin lama pengobatan ditunda, semakin besar risiko terjadinya kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *