RSU Bunda Jakarta

Pantangan Penderita Saraf Kejepit Dapat Cegah Perburukan

Pantangan penderita saraf kejepit

Pantangan penderita saraf kejepit, bisa berupa gerakan atau aktivitas tertentu. Selain itu juga perlu memahami apa makanan yang dilarang untuk penderita saraf kejepit dan juga sayuran pantangan saraf kejepit. Kesemuanya ini bertujuan agar kondisi saraf kejepit leher atau saraf pinggang kejepit tidak semakin memburuk.

Namun pantangan ini tidak dapat dipakai sebagai cara menyembuhkan saraf kejepit. Karena tidak bisa menghilangkan jepitan yang sudah terjadi.

Pantangan ini hanya bersifat membantu agar gejalanya dapat berkurang sehingga penderitanya merasa lebih nyaman. Untuk makanan saraf kejepit atau vitamin saraf kejepit berperan penting juga dapat membantu menjaga kebugaran penderitanya.

Nyeri Sebelah, Bisa Jadi Saraf Kejepit

Umumnya dengan adanya jepitan saraf tulang belakang (misalnya hnp lumbal atau hnp leher) hanya berdampak pada salah satu sisi tubuh. Derajatnya juga bisa ringan sampai berat atau parah. Kemunculan gejalanya juga bertahap, kadang nyeri bisa muncul atau hilang. Jadi bisa membuat yang mengalaminya menganggap remeh keluhan ini.

Tetapi kadang, gejala bisa memburuk saat mencoba menggerakkan kepala atau pinggang. Saat menundukkan kepala, saat membungkukkan badan atau saat berjalan jauh sudah muncul rasa nyeri saraf kejepit.

Pada ruas tulang belakang dari leher sampai bokong, terdapat serabut saraf. Perannya sangat penting untuk mengatur beragam fungsi, dari sensorik, motorik dan otonom.

Adanya proses peradangan tulang belakang, bergesernya tulang belakang (spondylolisthesis), kelainan bentuk sudut kelengkungan tulang belakang (skoliosis), adanya tumor, infeksi TB tulang belakang (spondylitis tuberculosis) dan keropos bisa menjadi beberapa contoh penyebab saraf kejepit.

Jepitan yang terjadi, bisa menyebabkan nyeri atau rasa sakit, kesemutan, mati rasa/kebas/baal, atau kelemahan otot-otot bila berlanjut tanpa penanganan. Dengan adanya tekanan tersebut, saraf pun mengirimkan tanda layaknya alarm peringatan, seperti rasa sakit. Sebaiknya ini tidak boleh diabaikan begitu saja.

Bahkan rasa nyeri pada pinggang kiri tak hanya muncul pada satu titik. Bisa menjalar sampai mengakibatkan bokong kanan nyeri, bokong kiri kesemutan, nyeri bokong saat duduk lama contohnya. Tak hanya nyeri pada pinggang. Kaki kiri terasa kebas kesemutan terus, betis nyeri seperti kesetrum, telapak kaki baal terasa panas seperti menginjak bara juga bisa muncul kelak.

Sebenarnya semua orang bisa berisiko mengalami kondisi ini. Hanya saja ada sebagian yang memiliki risiko lebih tinggi. Misalnya pemilik berat badan berlebihan, usia tua, pernah alami cedera baik saat olahraga atau kecelakaan kendaraan bermotor, serta aktivitas berat yang dilakukan secara berulang terus menerus.  Yang semuanya memberikan beban berlebihan pada tulang belakang dalam waktu lam.

Pantangan Penderita Saraf Kejepit

Berikut aktivitas yang kemungkinan dapat memicu terjadinya kerusakan bantalan tulang belakang sehingga menonjol dan menjepit saraf.

-Mengangkat/menarik/mendorong beban berat dengan postur tubuh buruk

-Olahraga tertentu yang banyak melompat dan mengubah posisi tubuh secara mendadak, seperti sepak bola, angkat besi, basket

-Duduk lama, misalnya berkendara jarak jauh

-Sering membungkuk baik saat duduk atau bekerja dengan laptop

-Mengoperasikan mesin yang bergetar

-Menundukkan kepala dalam waktu lama

Untuk pantangan makanan penderita saraf kejepit, sebenarnya memiliki dampak positif agar berat badan tidak berlebihan. Karena bila kelebihan bobot tubuh, akan memberikan beban berlebihan pula pada tulang belakang dan strukturnya terutama bantalan tulang atau nukleus pulposus.

Pantangan syaraf kejepit di leher atau pantangan syaraf kejepit di kaki sebenarnya sama dengan saraf kejepit pinggang atau HNP lumbal.

Kenapa Saraf Kejepit Sering Kambuh

Gejala saraf kejepit atau HNP bisa kambuh selama penyebabnya – salah satunya karena herniasi nukleus pulposus – tetap ada atau tidak teratasi dengan tepat. Apalagi masih terus melakukan aktivitas berat yang seharusnya berkurang atau malah berhenti.

Olahraga apa yang bisa menyembuhkan saraf kejepit sebenarnya hanya dapat membantu mengurangi gejalanya bila derajat saraf kejepit masih ringan. Bersepeda statis, berenang, berjalan dalam air, yoga menjadi beberapa olahraga yang bersahabat dengan saraf kejepit. Namun perlu juga konsultasi dengan dokter, kemungkinan posisi yoga yang sebaiknya tidak dilakukan. Fisioterapi saraf kejepit juga bisa bermanfaat pada saat derajat saraf kejepit masih ringan.

Tidak semua kasus saraf kejepit itu akibat HNP. Terapi saraf kejepit juga bisa operatif dan nonoperatif. Hal ini bergantung pada derajat dan kondisi bantalan tulang, usia dan penyakit penyertanya.

Laser saraf kejepit (PLDD) bisa menjadi salah satu solusinya. Laser akan menciutkan kembali ukuran bantalan tulang dengan menyerap kadar airnya yang berlebihan sehingga ukurannya kembali mengecil dan tidak menjepit saraf.

Kini tindakan tanpa operasi terbuka juga sudah ada yakni spine endoscopy BESS atau endoskopi tulang belakang biportal endoscopic spine surgery. Memerlukan dua sayatan kecil saja dan proses pulihnya juga lebih cepat.

Ada lagi, laminektomi yang akan dokter sarankan terutama saat kondisinya sudah memasuki derajat berat. Kesemuanya ini menjadi jawaban bagaimana cara memulihkan saraf kejepit. Memang pilihan ini akan dokter tentukan oleh hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti MRI saraf kejepit.

MRI saraf kejepit dapat menentukan lokasi saraf kejepit (HNP leher atau HNP pinggang), derajat jepitannya, dan lainnya lagi.

 

 

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *