RSU Bunda Jakarta

Mata Tertutup Sebelah Kiri Dapat Terjadi Saat HFS Dibiarkan …

Mata tertutup sebelah kiri

Mata tertutup sebelah kiri bisa menjadi efek tidak menyenangkan akibat kedutan wajah sebelah terus menerus.

Bayangkan saja, saat kedutan separuh wajah yang membuat mata tertutup mendadak muncul saat menjahit, membaca atau bahkan saat menyetir mobil atau berkendara motor. Kalau saja kondisi ini dibiarkan, tentunya bikin tak nyaman.

Khususnya pada kaum hawa, kedutan membuat kelopak mata kedip kedip terus tanpa nyeri wajah, bisa mengusik rasa pedenya. Tak jarang mereka menutupinya dengan memakai masker.

Mata Tertutup Sebelah Kiri & Hemifacial Spasm (HFS)

Hemifacial spasm adalah salah satu penyebab yang dapat memunculkan gejala mata kedutan terus menerus atau kedutan separuh wajah. Yang lama kelamaan, wajah sebelah kiri berkedut atau pipi kiri bawah kedutan ini bisa membuat wajah tidak simetris atau wajah merot.

Memang siapa saja bisa mengalami mata kedutan mata kiri atau kedutan mata kanan. Dan merasa hal ini bukan hal yang berbahaya. Kadang bisa hilang dengan sendirinya. Namun yang pernah mengalaminya pasti bertanya-tanya kenapa mata kedutan tidak berhenti. Kadangkala kedutan pipi kiri dekat mulut juga bisa terjadi.

Penyakit saraf ini ditandai dengan adanya kontraksi/kedutan pipi kiri dekat mata secara tidak teratur dan munculnya secara mendadak pada salah satu sisi wajah saja.

Bisa Membuat Mata Tertutup Sebelah Kiri Tanpa Disadari 

 

Meski tidak menyebabkan nyeri pada wajah, lama kelamaan rasa percaya diri pun terganggau dan mengganggu aktivitas. Wajah perot atau wajah turun sebelah sehingga kelopak mata turun, bisa saja memengaruhi hobi baca penderitanya.

Spasme hemifasial (hemifasial spasme/HFS), gangguan medis akibat terhimpitnya saraf fasialis (saraf wajah VII) oleh pembuluh darah di dekatnya sehingga otot daerah wajah menjadi berkedut sendirinya  tidak terkendali.

Gejala hemifacial spasm pada sebagian besar kasus awal salah satunya berupa kedutan mata lalu turun sampai wajah bagian bawah. Sisanya, spasme otot bisa dari dagu merembet ke wajah bagian atas.

Salah satu tanda spasme hemifasial tersering adalah kedutan wajah (twitching) atau kontraksi (spasme) pada otot di salah satu sisi wajah (bisa kanan atau kiri) atau otot mata. Bisa saja penyakit ini menjadi kronis dan memberat.

Spasme hemifasial adalah kelainan neurologis. Kejang ini menyebabkan kedutan otot tak sadar (spasme) pada satu sisi (hemi-) wajah (fasial).

Kedutan Periksa ke Dokter Apa?

Bila kedutan mata kiri atas terjadi secara terus menerus bahkan membuat kelopak mata kedip kedip terus tidak terkendali, kemungkinan kondisi ini bukan kedutan biasa. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis bedah saraf yang dapat memberikan beberapa opsi pengobatan.

Bagaimana cara menghentikan kedutan di mata atau terapi hemifacial spasm akan bergantung pada hasil pemeriksaan klinis dan MRI untuk melihat ada tidaknya terjepitnya saraf oleh pembuluh darah.

Bila ternyata ada jepitan, mengakibatkan kontraksi otot terus menerus seiring dengan denyutan pembuluh darah tersebut. Penyebab hemifacial spasm lainnya (penyebab sekunder) antara lain cedera, tumor, dan kondisi lain yang dapat menekan saraf fasialis.

Hemifacial spasm bisa sembuh asalkan mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyebabnya.

Apa Obat Hemifacial Spasm?

Dokter akan memberikan obat kedutan di wajah untuk membantu mengatasi atau mencegah kemungkinan wajah menjadi merot atau wajah perot atau wajah miring sebelah akibat HFS.

Akupunktur untuk hemifacial spasm bisa dicoba sebagai salah satu terapi hemifacial spasm. Biaya operasi hemifacial spasm juga bergantung pada masing-masing institusi. Biaya dan persiapan memang perlu dilakukan.

Istilah lain dari kondisi ini adalah kejang separuh wajah. Salah satu opsi pengobatannya adalah injeksi botox untuk membantu menghilangkan kontraksi otot wajah penyebab mata tertutup sebelah kanan.

Salah satu pengobatan HFS adalah microvascular decompression (MVD) atau dekompresi mikrovaskular. Tindakan bedah mikro ini menjadi pilihan utama untuk membuat saraf fasialis tak lagi terjepit atau berprinsip dekompresi (menghilangkan kompresi/jepitan). Efek perbaikan juga jangka panjang dibandingkan dengan obat-obatan yang kadangkala hanya bersifat sementara.

 

 

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *