RSU Bunda Jakarta

Kenapa Usia Muda Bisa Saraf Kejepit?

Kenapa usia muda bisa saraf kejepit

Kenapa usia muda bisa saraf kejepit bisa menjadi pertanyaan saat berkonsultasi. Karena biasanya saraf kejepit sering terjadi pada usia lanjut.

Apakah usia muda bisa terkena saraf kejepit? Saraf kejepit terjadi pada usia berapa? Saraf kejepit disebabkan karena apa? Apa ciri ciri saraf kejepit? Bagaimana cara memperbaiki saraf yang terjepit? Apakah syaraf kejepit boleh diurut? Ini adalah sederetan pertanyaan terkait dengan kondisi jepitan saraf tulang belakang.

Apa Itu Saraf Kejepit atau Apa Artinya HNP?

Saraf kejepit, terjadi akibat kompresi saraf tulang belakang. Kompresi ini adalah tekanan atau jepitan pada saraf sehingga menimbulkan gejala akibat terganggunya fungsi saraf yang kejepit.

Meskipun banyak orang mengasosiasikan kondisi ini dengan usia lanjut, saraf kejepit juga dapat terjadi pada usia muda. Bahkan pada mereka yang masih aktif secara fisik. Penyebabnya beragam, mulai dari postur tubuh yang buruk hingga cedera fisik. Gejala saraf kejepit usia muda bisa sangat mengganggu rasa nyaman saat bekerja.

Angkat beban tidak benar, olahraga terlalu berat, cedera, dan naik turun tangga bisa menjadi contoh beberapa faktor risiko munculnya kondisi ini.

Saraf Kejepit Biasanya Umur Berapa?

Saraf kejepit bisa muncul pada usia muda maupun usia lanjut.  Tentu saja, penyebab dan masalahnya bisa berbeda. Saraf kejepit usia muda lebih sering terjadi karena Hernia Nucleus Pulposus (HNP) karena high impact. Beban berat berlebihan dalam waktu lama, dapat mengakibatkan annulus fibrosus (cincin pelindung bantalan tulang) menjadi pecah. Ketika robek, komponen nucleus pulposus (inti bantalan tulang) akan merember ke luar sehingga menekan saraf di tulang belakang.

Kalau usia lanjut, apa penyebab saraf kejepit adalah menonjolnya bantalan tulang belakang menekan rongga saraf. Hal ini terjadi akibat menebalnya ligament guna menjaga kestabilan tulang belakang. Sayangnya penebalan ini malah menekan saraf.

Pengapuran juga umum pada usia lanjut. Dengan kondisi ini, tubuh akan menumbuhkan tulang baru (osteofit/bone spur/taji tulang) yang bisa menonjol ke area rongga saraf sehingga menekan saraf. Inilah yang dapat memicu nyeri tulang belakang.

Proses degeneratif akibat usia memang tidak bisa dihindari. Hal ini juga berlaku pada struktur tulang belakang. Tapi jangan salah ya. Ternyata proses ini bisa juga muncul saat usia masih muda. Misalnya saja akibat beban kerja yang berat saat olahraga atau pekerjaan harin. Semua ini akibat adanya gaya gravitasi pada tulang belakang. Beban berlebihan inilah yang bisa memicu kondisi saraf kejepit usia muda.

Kenapa Usia Muda Bisa Saraf Kejepit?

Gejala saraf kejepit usia muda tergantung pada lokasi saraf yang tertekan dan tingkat keparahan kompresinya. Pada usia muda, gejalanya sering kali lebih bersifat sementara atau ringan, tetapi tetap memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Biasanya muncul rasa sakit yang tajam atau terbakar yang datang secara tiba-tiba dan terasa semakin parah dengan gerakan tertentu. Jika saraf bagian leher yang terjepit atau saraf pinggang kejepit, rasa sakit bisa menjalar hingga ke lengan atau kaki. Bahkan bisa bikin kaki kebas kesemutan.

Jepitan saraf dapat mengganggu kemampuan otot untuk berfungsi dengan baik, mengakibatkan kelemahan otot. Sehingga mengalami  kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik, seperti mengangkat beban atau berjalan dengan stabil.

Sensasi kesemutan atau kebas (mati rasa) adalah gejala umum lainnya. Ini terjadi ketika saraf tidak bisa mengirimkan sinyal dengan normal, menyebabkan sensasi yang tidak biasa pada tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya yang terdampak. Misalnya tangan nyeri dan kebas, ujung jari tangan mati rasa, sampai betis rasanya seperti ketusuk jarum.

Postur tubuh bisa terganggu dan menjadi kaku pada bagian yang terpengaruh oleh saraf yang terjepit. Misalnya, nyeri saat memutar kepala atau nyeri saat pinggang membungkuk atau ketegangan pada leher atau punggung.

Merasakan sensasi terbakar atau seperti tertusuk bisa pada ujung jari tangan atau betis sampai telapak kaki. Ini bisa sangat mengganggu, terutama ketika beraktivitas atau saat beristirahat.

Penyebab Saraf Kejepit pada Usia Muda

Pada usia muda, terdapat berbagai faktor yang dapat memicu terjadinya saraf kejepit.

Kebiasaan duduk atau berdiri dalam posisi yang tidak ergonomis adalah salah satu penyebab utama saraf kejepit pada usia muda. Duduk dalam waktu lama dengan posisi membungkuk, terutama saat menggunakan komputer atau perangkat seluler, memberikan tekanan pada tulang belakang dan cakram intervertebralis yang pada akhirnya menekan saraf.

Cedera pada tulang belakang atau leher, baik yang terjadi akibat olahraga, kecelakaan kendaraan bermotor. Pukulan atau trauma pada tubuh bisa memengaruhi posisi cakram tulang belakang atau struktur lainnya yang menekan saraf.

Salah satu penyebab umum saraf kejepit pada usia muda adalah menonjolnya bantalan tulang belakang akibat beban berlebihan. Diskus intervertebralis yang terletak antara tulang belakang bisa keluar dari posisinya dan menekan saraf. Hal ini sering terjadi akibat beban berlebih pada tubuh, pergerakan yang salah, atau cedera.

Aktivitas fisik yang terlalu intens (kerja terlalu berat) misalnya, angkat beban yang tidak tepat atau aktivitas fisik yang melibatkan gerakan berulang dapat memberikan tekanan pada tulang belakang, sehingga menekan saraf.

Meskipun lebih sering terjadi pada orang tua, beberapa kondisi degeneratif pada tulang belakang, seperti spondilosis atau stenosis spinal, dapat terjadi pada orang muda. Penyakit ini menyebabkan perubahan pada struktur tulang belakang yang bisa berujung pada terjadinya kompresi saraf.

Kelainan genetik yang membuat mereka lebih rentan terhadap cedera pada tulang belakang atau cakram intervertebralis. Misalnya, kelainan pada bentuk tulang belakang atau kelemahan jaringan ikat dapat meningkatkan risiko saraf kejepit.

Pengobatan Saraf Kejepit pada Usia Muda

Mengobati saraf kejepit pada usia muda memerlukan pendekatan yang sesuai dengan tingkat keparahan dan penyebab yang mendasarinya.

Pemberian obat saraf kejepit seperti ibuprofen atau naproxen sering dokter resepkan untuk mengurangi peradangan dan nyeri akibat saraf kejepit. NSAID dapat membantu mengatasi gejala seperti rasa sakit, pembengkakan, dan peradangan yang terkait dengan saraf yang terjepit.

Fisioterapi saraf kejepit adalah salah satu metode pengobatan yang cukup efektif. Melalui serangkaian latihan fisik, fisioterapis dapat membantu memperbaiki postur tubuh, mengurangi ketegangan otot, dan meningkatkan fleksibilitas tubuh. Terapi ini juga bertujuan untuk memperkuat otot-otot yang mendukung tulang belakang sehingga mengurangi tekanan pada saraf.

Jika pengobatan dengan obat-obatan dan fisioterapi tidak memberikan hasil yang memadai, injeksi steroid dapat diberikan untuk mengurangi peradangan sekitar saraf yang terjepit. Steroid bekerja dengan cepat untuk meredakan peradangan dan mengurangi rasa sakit yang intens.

Beberapa orang mungkin membutuhkan penyangga atau braces (korset pinggang atau neck collar)  untuk mendukung tulang belakang dan mencegah gerakan yang memperburuk kompresi pada saraf. Penggunaan alat bantu ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk pulih dan mengurangi tekanan pada area yang terjepit.

Tindakan bermetode dekompresi (membebaskan kompresi/jepitan) dengan endoskopi tulang belakang BESS bisa menjadi solusi untuk mengatasi gejala terkait HNP lumbal atau HNP cervical.

Prosedur bedah lainnya seperti disektomi atau laminektomi, menjadi saran dokter untuk mengangkat bagian dari cakram atau tulang belakang yang menekan saraf, memberikan ruang bagi saraf untuk pulih.

Kenapa Usia Muda Bisa Saraf Kejepit?

Saraf kejepit pada usia muda adalah kondisi yang serius, namun dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, pemulihan dapat dilakukan dengan baik. Pemantauan terus-menerus dan penyesuaian pengobatan juga penting untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *