HNP lumbal menjadi salah satu penyebab munculnya nyeri tulang belakang atau sakit pinggang.
Brain and Spine Center – RSU Bunda Jakarta
Bahkan kadang sakit pinggang kanan atau sakit pinggang kiri menjadi salah satu ciri ciri saraf kejepit pinggang.
Herniated nucleus pulposus/hernia nukleus pulposus merupakan istilah medis untuk saraf kejepit, atau saraf terjepit tulang belakang. Kondisi ini ditandai dengan inti bantalan tulang yang bergeser atau menonjol dan menekan saraf tulang belakang (radiks spinalis).
Sebenarnya HNP dapat terjadi pada seluruh ruas tulang belakang. Mulai dari tulang leher (HNP cervical), dada (jarang) sampai tulang pinggang (lumbal).
Kondisi terjepitnya saraf tulang belakang paling sering terjadi pada segmen punggung bawah atau pinggang. Inilah yang disebut HNP lumbal (90%). Biasanya pada diskus invertebralis L5-S1 dan L4-L5. Bila mengenai segmen L4-L5 dinamakan HNP lumbal 4-5. Bila mengenai L5-S1, disebut dengan HNP lumbal L5-S1.
Penyakit saraf kejepit dapat berdampak pada kualitas hidup penderitanya. Dan untuk mengetahui diagnosis dan prognosisnya, sudah tercantum dalam kode ICD 10 hnp lumbal. International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems ini adalah semacam sistem klasifikasi penyakit.
Gejala HNP Lumbal
Jepitan saraf pada segmen L5 S1 bisa mengakibatkan sejumlah gejala berikut:
Sakit pinggang atau nyeri pada tulang ekor yang memburuk saat bergerak atau beraktivitas.
Nyeri kadang terasa seperti tertusuk yang juga menjalar hingga bokong ke kaki. Tak hanya itu. Kaki terasa kesemutan, kebas/baal atau seperti tertusuk banyak jarum.
Meskipun jarang terjadi, bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat juga dapat menyebabkan gangguan fungsi buang air kecil dan buang air besar dan lebih buruk lagi adalah kelumpuhan.
Penyebab HNP Lumbal
Akibat melemahnya bantalan tulang belakang dan berkurangnya cairan, bisa suatu saat dapat merembes keluar. Karena proses menua, maka kelenturan bantalan semakin menurun sehingga rentan terhadap cedera.
Adanya benturan keras pada tulang belakang akibat jatuh (jatuh duduk, terpeleset) atau cedera bisa menyebabkan spondilolistesis atau tulang belakang yang bergeser. Adanya infeksi tulang belakang, seperti TB tulang belakang, juga dapat memengaruhi struktur tulang belakang.
Kelengkungan alami tulang belakang yang berubah akibat skoliosis juga bisa lama kelamaan mengakibatkan saraf terjepit pinggang bergantung pada ringan beratnya sudut kelengkungannya.
Berat badan berlebihan, sering membungkuk dan mengangkat beban berat dengan postur tubuh salah, dapat memberikan beban atau tekanan berat pada tulang belakang. Yang lama kelamaan dapat merusak bantalan tulang antarsendi.
Faktor pekerjaan juga bisa menjadi penyebabnya. Duduk atau berdiri lama (posisi tubuh kerja statik), terpapar getaran terus menerus seperti mengemudi, mengoperasikan mesin tertentu dengan bergetar, mengangkat atau menarik beban berat, banyak membungkuk dan berputar.
Pengobatannya
Pengobatan hnp lumbal perlukah operasi hnp lumbal? Kini ada teknologi terbaru yang memungkinkan kondisi ini tidak perlu operasi terbuka konvensional seperti dulu. Namun ingat, ini semua tergantung pada ringan beratnya jepitan saraf tulang belakang.
Kini saraf kejepit pinggang ini dapat teratasi tanpa operasi seperti dulu. Endoskopi tulang belakang atau spine endoscopy bisa menjadi salah satu solusinya. Generasi terbarunya yakni endoskopi BESS, dengan dua sayatan yang hanya 7mm, memungkinkan dokter bekerja dengan baik karena lapang pandang menjadi lebih luas. Dan risiko melukai jaringan sekitar menjadi lebih rendah lagi.
Selain itu, perlu pemeriksaan penunjang seperti MRI hnp lumbal agar terlihat jelas derajat jepitan tersebut.
Agar dapat membantu nyerinya agar teratasi, pilihan solusinya ada di kateter Racz atau radiofrekuensi ablasi. Epidural steroid injection (ESI) bisa juga menjadi pilihan tepat. Terapi yang mana yang tepat untuk Anda, jangan ragu lagi untuk berkonsultasi dengan dokter.