RSU Bunda Jakarta

Gejala Epilepsi Penyebab Epilepsi Itu Apa Saja? Yuk Kenali

gejala epilepsi penyebab epilepsi

Gejala epilepsi penyebab epilepsi menjadi dua hal penting yang perlu dipahami. Mengingat epilepsi bisa dialami berbagai usia, dari anak hingga dewasa. Biasanya muncul saat usia kanak-kanak.

Bedah Epilepsi di Jakarta – RSU Bunda Jakarta

Pada orang dewasa yang sebelumnya tidak pernah mengalaminya, bisa saja epilepsi ini muncul di kemudian hari.

Memang kebanyakan orang awam mengenalnya sebagai penyakit ayan. Di masyarakat juga sebagian besar menganggap epilepsi adalah penyakit menular. Nah untuk pertanyaan apakah penyakit epilepsi menular, jawabannya adalah tidak menular dan epilepsi bukan penyakit menular.

Epilepsi Itu Apa?

Gejala epilepsi penyebab epilepsi perlu dikenali dengan baik. Epilepsi adalah terganggunya sistem saraf pusat akibat munculnya aktivitas listrik yang berlebihan dengan pola tertentu pada otak. Hal inilah yang menjadi biang keladi munculnya kejang berulang.

Brain and Spine Center – RSU Bunda Jakarta

Penyakit  yang bisa menyerang atau muncul saat usia dewasa berdampak cukup besar. Baik terhadap aktivitas harin, psikologis dan juga perilakunya.

Penyebab epilepsi adalah adanya muatan listrik pada otak yang tidak stabil. Kondisi ini dapat berdampak negatif pada kerja koordinasi otot sehingga muncul hentakan atau kekakuan pada otot yang berulang.

Meskipun ada kejang dengan hilangnya kesadaran. Tetapi ada juga kejang tanpa hilangnya kesadaran.

Cedera pada kepala, infeksi sistem saraf pusat (meningitis, ensefalitis dan lainnya), stroke, obat tertentu dan tumor pada otak menjadi beberapa faktor penyebab epilepsi pada umumnya.

Pertanyaan berikutnya adalah apakah epilepsi bisa disembuhkan. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan namun dapat dikendalikan atau mengurangi kejadian kejang.

Kejang karena epilepsi biasanya mengeluarkan cairan melalui mulut. Pada saat kejang, sebaiknya tidak menahan badannya. Dan posisikan penderita miring ke salah satu sisi, agar cairan tersebut bisa keluar dan tidak mengalir ke dalam saluran napas.

Gejala Epilepsi Penyebab Epilepsi, Yuk Kenali 

Ciri ciri penyakit ayan atau epilepsi pada umumnya seperti berikut ini:

  • Tampak bingung
  • Diam dengan mata kosong ke arah satu titik
  • Gerakan tak terkendali seperti terhentak-hentak
  • Kesadaran bisa hilang sebagian atau sepenuhnya
  • Otot kaku
  • Tremor atau gemetar
  • Kejang dengan menegang disertai dengan kesadaran hilang, sehingga kadang sampai jatuh

Pengobatan Epilepsi Dewasa

Terapi epilepsi pada dewasa memiliki tujuan utama.  Yakni memperbaiki atau meningkatkan kualitas hidupnya dan agar dapat hidup secara normal kembali.

Obat merupakan solusi utama dalam menangani epilepsi. Obat sangat efektif untuk membantu mengendalikan kejang. Biasanya dimulai dengan dosis kecil dan secara bertahap ditingkatkan hingga mencapai dosis terapi.

Pemberian obat antiepilepsi (OAE) dapat membantu mencegah muncul kejang agar dapat membantu penderitanya beraktivitas harian.

OAE ini harus diminum secara teratur. Penghentian obat secara mendadak akan menimbulkan  kejang atau status epileptikus.

Jika terlewat/lupa, segera minum obat saat ingat kembali. Konsultasikan dengan dokter langkah apa yang harus dilakukan jika anak lupa minum satu dosis obat.

Sebagian epilepsi anak memerlukan konsumsi obat sampai 2 tahun bebas kejang. BUKAN 2 (dua) tahun minum obat.

Namun jenis epilepsi tertentu (juvenile myoclonic epilepsy) yang memerlukan konsumsi obat seumur hidup. Jenis epilepsi berat, kadang juga perlu pengobatan lebih lama dengan lebih dari 1 jenis OAE.

OAE sebaiknya tidak dihentikan tanpa konsultasi dengan dokter. Penghentian obat dihentikan secara bertahap dan bergantung banyak faktor lainnya. Dokter yang memutuskan hal ini.

Jika sudah tercapai 2 tahun bebas kejang, namun hasil pemeriksaan penunjang EEG masih tampak gelombang kejang, maka pengobatan sebaiknya dilanjutkan hingga 3 tahun bebas kejang.

Bila OAE tidak dapat mencegah kejang berulang, maka dipertimbangkan untuk memberikan kombinasi obat (politerapi). Jika tetap tidak ada perubahan atau perbaikan, dokter dapat mempertimbangkan tindakan bedah epilepsi.

Makanan dan Minuman Pemicu Epilepsi Kambuh

Ada beberapa faktor yang dapat membantu mengurangi frekuensi kejang atau pun mencegah kekambuhan penyakit epilepsi ini. Yang salah satunya adalah beberapa makanan dan minuman yang ditengarai dapat menyebabkan kekambuhan kejang epilepsi. Tentu hal ini perlu dihindari sebisa mungkin agar dapat membantu mengurangi frekuensi kejang epilepsi.

Sebaiknya kurangi atau hindari beberapa makanan atau minuman yang mengandung:

  • Tinggi gula
  • Tinggi MSG
  • Kafein

Dalam beberapa jurnal medis juga mengulas sebagai salah satu pilihan penanganan nonfarmakologis yang efektif pada epilepsi adalah dengan mengadopsi pola diet ketogenik. Diet ini memasukkan makanan tinggi lemak, rendah karbohidrat, dan kadar protein yang adekuat dalam porsi makan sehari-harinya.

Dengan makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat, diharapkan dapat bekerja dengan mengubah cara otak mendapatkan energi untuk berfungsi dengan baik. Meski tidak dipahami bagaimana mekanismenya, diet ini berhasil membantu mengurangi kejang pada banyak pasien.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *