Dagu mati rasa dagu terasa kebas memang terasa tidak nyaman. Apalagi kadang dibarengi dengan rasa panas di area bibir bawah. Bahkan juga rahang terasa kebas.
Terkadang ada juga yang mengeluhkan pipi seperti kesetrum saat mengunyah makanan atau nyeri wajah sebelah saat minum. Ditambah lagi wajah tiba tiba kebas sebelah. Malah ada yang mengeluhkan nyeri hebat yang mengakibatkan wajah sakit seperti disilet.
Apa Penyebab Dagu Mati Rasa Dagu Terasa Kebas?
Wajah menjadi tempat sensorik yang penting dan merupakan bagian yang merepresentasikan diri. Ketika muncul sensasi yang tidak biasa seperti kebas, kesemutan, atau mati rasa pada wajah, hal ini bisa sangat mengganggu dan membuat kekhawatiran sendiri.
Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan gejala-gejala tersebut adalah trigeminal neuralgia. Kondisi ini sering kali menimbulkan kebas sebelah wajah, mati rasa di dagu, kesemutan di wajah, sensasi pipi seperti kesetrum, wajah terasa tebal, dan kesemutan di wajah sebelah kiri.
Pipi sakit saat mengunyah atau pipi kiri sakit saat mengunyah juga bisa muncul sebagai gejalanya. Ciri khas trigeminal neuralgia, munculnya gejala hanya di salah satu sisi wajah. Kadang orang yang mengalaminya berpikir itu sakit gigi dan berobat ke dokter gigi, Namun setelah cabut gigi, dan minum obat pereda nyeri, wajah kiri terasa panas dan nyeri wajah sebelah seperti ditusuk, masih saja ada.
Pasca infeksi herpes, dapat juga membuat gejala sisa berupa dagu mati rasa dagu terasa kebas. Tidak hanya itu, gejala lain terkait adanya trigeminal neuralgia seperti nyeri wajah sebelah kanan juga akan menyertainya.
Trigeminal Neuralgia Adalah Penyakit Akibat Terganggunya Saraf Trigeminal
Saraf trigeminal adalah saraf yang bertanggung jawab atas sensasi pada wajah. Kondisi ini ditandai oleh serangan nyeri yang parah dan tajam seperti ditusuk, disilet, disetrum pada wajah.
Area wajah yang terkena terutama di sekitar mata/dahi, pipi, hidung, bibir, atau rahang/dagu. Serangan nyeri ini bisa mendadak dan berlangsung singkat. Tapi sakitnya luar biasa seperti kesetrum dan disilet-silet.
Tetapi nyerinya sangat hebat dan kadang menimbulkan keinginan untuk bunuh diri. Itu sebabnya neuralgia trigeminal ini juga dikenal dengan suicide disease.
Dagu Mati Rasa Dagu Terasa Kebas, Gejala pada Neuralgia Trigeminal
Tanda dan gejala trigeminal neuralgia sangat beragam, yang umumnya meliputi:
Nyeri tajam: Nyeri yang parah dan tajam pada wajah yang dapat muncul secara tiba-tiba dan intensitasnya dapat sangat mengganggu. Nyeri ini dapat terlokalisasi pada satu sisi wajah atau menyebar ke area wajah yang lebih luas.
Kebas dan kesemutan: Sensasi kebas atau kesemutan pada wajah sebelum atau setelah serangan nyeri trigeminal. Beberapa orang juga melaporkan sensasi mati rasa pada wajah.
Sensasi seperti kesetrum: Beberapa individu merasakan sensasi seperti kesetrum pada pipi atau area wajah lainnya selama serangan nyeri trigeminal.
Perasaan tebal pada wajah: Beberapa orang menggambarkan perasaan bahwa wajah mereka terasa tebal atau bengkak selama serangan trigeminal neuralgia.
Biasanya nyeri akan muncul di daerah wajah yang dipersarafi oleh saraf trigeminal ini yang memiliki 3 cabang. Dahi, pipi atau rahang atas, dan dagu atau rahang bawah menjadi tempat tersering nyeri wajah sebelah akibat trigeminal neuralgia.
Penyebab Penyakit Trigeminal Neuralgia
Penyebab trigeminal neuralgia belum sepenuhnya dipahami, tetapi diduga faktor berikut menjadi penyebabnya:
-Kompresi saraf trigeminal oleh pembuluh darah di dekatnya. Kondisi ini dapat mengiritasi saraf dan peradangan yang mungkin memicu munculnya serangan nyeri dan bisa menjadi apa penyebab tulang pipi sebelah kiri sakit.
-Kerusakan saraf akibat cedera wajah atau operasi pada wajah, dapat menyebabkan kerusakan saraf trigeminal dan memicu gejala trigeminal neuralgia.
-Faktor genetik mungkin juga memainkan peran dalam apa penyebab muka sakit sebelah. Beberapa kasus trigeminal neuralgia terjadi pada anggota keluarga yang sama.
Trigeminal Neuralgia Karena Apa?
Untuk mendiagnosis penyebab sakit muka sebelah kiri akibat trigeminal neuralgia, dokter akan melakukan pemeriksaan yang komprehensif.
Riwayat medis dan pemeriksaan fisik: Dokter akan mengumpulkan informasi tentang riwayat medis pasien, termasuk gejala yang dialami dan riwayat keluarga. Pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk mengevaluasi area wajah yang terkena dan mencari tanda-tanda lain yang berkaitan dengan trigeminal neuralgia.
Untuk melihat gambaran yang lebih jelas tentang saraf trigeminal dan kemungkinan penyebab kompresinya, dokter dapat merujuk pasien untuk menjalani tes gambar seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau CT scan.
Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan neurologis lengkap untuk mengevaluasi fungsi saraf trigeminal dan menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala yang serupa.
Cara Menghilangkan Rasa Kebas di Wajah Akibat Saraf Trigeminal Kejepit
Setelah diagnosis dikonfirmasi, pengobatan trigeminal neuralgia dapat melibatkan pendekatan konservatif dan intervensi medis, tergantung pada tingkat keparahan gejala.
Cara mengatasi trigeminal neuralgia ada beberapa pilihannya, antara lain:
Obat-obatan, seperti karbamazepin, untuk mengurangi serangan nyeri dan mengendalikan gejala trigeminal neuralgia. Obat antidepresan, seperti amitriptilin, juga dapat digunakan untuk mengurangi sensitivitas saraf. Dokter akan memilih obat yang sesuai berdasarkan kondisi dan kebutuhan pasien.
Metode pengobatan lain yang dapat digunakan adalah radiofrekuensi ablasi. Radiofrekuensi ablasi melibatkan penggunaan panas yang dihasilkan oleh gelombang radiofrekuensi untuk merusak saraf trigeminal yang mengalami gangguan. Dalam prosedur ini, elektroda radiofrekuensi ditempelkan dan mengarah saraf trigeminal yang mengalami gangguan. Panas dari radiofrekuensi akan diarahkan ke saraf tersebut untuk mengganggu sinyal nyeri yang diteruskan ke otak. Dengan merusak saraf tersebut, prosedur ini bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit yang terkait dengan trigeminal neuralgia
Berikutnya adalah Percutaneous Balloon Compression atau metode balon kompresi menggunakan balon yang ditempatkan di dekat saraf trigeminal guna membuat saraf tidak lagi tertekan. Metode ini dapat mengurangi sensitivitas saraf sehingga nyeri mereda atau bahkan hilang.
Faktor Pemicu Nyeri Wajah Sebelah pada Trigeminal Neuralgia
Trigeminal neuralgia bisa menyebabkan sakit di pipi sebelah kiri dekat telinga, kebas di dagu, dagu terasa panas, bibir kesemutan sebelah kanan, nyeri saat mengunyah, pipi sakit saat terusap, sakit di dahi sebelah kanan yang dapat sangat mengganggu. Apalagi dikombinasi dengan rasa sakit luar biasa.
Sentuhan atau rangsangan fisik pada area wajah yang terkena dapat menjadi pemicu serangan nyeri. Misalnya, menyikat gigi, mencuci wajah, atau menggunakan kosmetik dapat menyebabkan sensasi nyeri yang hebat.
Aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, berbicara, atau tertawa dapat memicu serangan nyeri trigeminal neuralgia. Kontak dengan makanan tertentu, seperti makanan yang panas, dingin, atau asam, juga dapat menyebabkan gejala yang lebih intens.
Wajah kena paparan angin atau suhu ekstrem baik panas maupun dingin, dapat merangsang saraf trigeminal dan memicu serangan nyeri pada wajah.
Aktivitas yang melibatkan gerakan rahang, seperti mengunyah, menguap, atau berbicara dengan keras, dapat menyebabkan ketegangan pada saraf trigeminal dan memicu serangan nyeri trigeminal neuralgia. Stres dan kelelahan dapat memicu atau memperburuk serangan nyeri wajah sebelah.
Dagu Mati Rasa Dagu Terasa Kebas
Pantangan Aktivitas Trigeminal Neuralgia
Hindari rangsangan fisik seperti sentuhan yang keras atau kasar pada wajah, seperti menyikat gigi dengan terlalu keras atau menggosok wajah dengan keras.
Perhatikan makanan dan minuman dingin atau berasa asam/kecut, misalnya makanan panas, pedas, dingin, atau asam sebaiknya dihindari. Makanlah makanan yang lembut dan hangat untuk mengurangi rangsangan pada saraf trigeminal.
Lindungi wajah dari angin atau suhu ekstrem dengan menggunakan kacamata atau syal untuk melindungi wajah dari angin, serta menggunakan topi atau penutup wajah saat berada di lingkungan dengan suhu ekstrem.
Hindari makanan terlalu keras karena perlu kuat mengunyahnya. Ingat berbicara dengan keras juga bisa memicu serangan nyeri trigeminal neuralgia. Coba kurangi aktivitas tersebut atau temukan cara untuk melakukannya dengan lebih hati-hati dan perlahan. Misalnya, memotong makanan menjadi potongan kecil atau berbicara dengan suara yang lebih lembut dapat membantu mengurangi risiko serangan nyeri.
Kelola stres dan istirahat yang cukup dengan metode relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga. Pastikan istirahat yang cukup dan tidur yang berkualitas untuk menjaga keseimbangan fisik dan emosional.