Biaya operasi hemifacial spasm di Jakarta kadangkala menjadi salah satu pertanyaan yang sering menjadi topik pertama saat berkonsultasi dengan dokter.
Anjuran tindakan operasi hemifacial spasm (HFS) akan dokter rekomendasikan sebagai terapi hemifacial spasm. Terutama kalau kondisi ini sudah mengusik kenyamanan atau sudah mengganggu rasa percaya diri. Apalagi sudah membuat wajah menjadi miring sebelah atau wajah merot.
MVD Hemifacial Spasm atau MVD Surgery Hemifacial Spasm
Hemifacial spasm bisa sembuh dengan beberapa pilihan pengobatan. Selain dalam bentuk obat, pilihan pengobatan lainnya adalah injeksi botox (Botulinum toxin).
Apa obat pilihan untuk hemifacial spasm, memerlukan resep dokter. Contohnya obat antikejang yang bisa membantu meredakan spasme atau kejang wajah sebelah pada sebagian besar orang-orang yang pernah mengalaminya.
Kadang dokter juga dapat memberikan pengobatan alternatif hemifacial spasm. Ada yang berupa fisioterapi hemifacial spasm, akupunktur untuk hemifacial spasm atau juga akunpuntur wajah kedutan hemifacial. Terapi akupuntur atau fisioterapi bisa menjadi pilihan terapi yang dapat dicoba oleh penderita kedutan terus menerus.
Kalau kedutan ini tak kunjung hilang, bahkan sudah membuat wajah penderitanya menjadi miring sebelah atau wajah tertarik dan sering kedutan, pilihan berikutnya adalah operasi dekompresi mikrovaskular atau microvascular decompression (MVD), yang memberikan hasil lebih baik ketimbang pengobatan lain.
Saat melakukan MVD, dokter menggunakan mikroskop khusus dan berbagai alat monitoring canggih dalam ruang operasi. Tindakan ini termasuk bedah mikro. Dokter tidak akan membuka tulang tengkorak. Tetapi hanya membuat lubang kecil pada belakang telinga.
Melalui lubang kecil tersebut, dokter akan menyisipkan serabut teflon antara saraf fasialis dan pembuluh darah yang menekannya. Dengan begitu, saraf terjepit wajah tidak ada lagi.
Kenapa Wajah Sering Kedutan?
Penyebab penyakit hemifacial spasm adalah adanya perlengketan saraf fasialis dengan pembuluh darah dekatnya. Saraf ini bekerja mengatur gerakan wajah. Karena terjepit atau tertekan, maka saraf wajah bergerak sendiri dan lama kelamaan wajah menjadi miring sebelah atau tidak simetris. Pembuluh darah mikro yang berdenyut terus dapat membuat spasme semakin berat. Bahkan wajah merot atau wajah perot (wajah miring sebelah) bisa muncul.
Saraf fasialis akan tertekan setiap kali pembuluh darah berdenyut inilah penyebab kenapa bagian wajah berkedut dan dari mata dan pipi bagian kanan bisa gerak-gerak sendiri.
Spasme hemifasial penyebab wajah kedutan, lama kelamaan membuat kelopak mata berkedut tanpa bisa dikendalikan lagi. Tentu saja, kelopak mata bisa tertutup sehingga mengganggu kenyamanan melakuka hobi harian.
Dari cerita beberapa orang dengan pengalaman sembuh dari hemifacial spasm (HFS), mata berkedut atau berkedip sendiri menimbulkan rasa tidak nyaman. Apalagi kalau harus melakukan sederetan aktivitas harian.
Biaya Operasi Hemifacial Spasm di Jakarta
Tindakan operasi MVD sudah dapat dilakukan di Indonesia. Untuk berapa biaya operasi HFS dan apa saja persiapannya, dapat ditanyakan saat berkonsultasi dengan dokter.
Kedutan yang tidak hilang-hilang dengan sendirinya akibat kejang hemifasial, jangan dibiarkan. Kini terapi hemifacial spasm sudah semakin maju. Yang salah satunya dengan teknik minimal invasive, yakni dengan bedah saraf teknik keyhole surgery, MVD.